MAGNETITE
·
Rumus Kimia :
Fe3O4 (Iron Oxide)
·
Kelas (Class) :
Oxides dan Hydroxides
·
Kelompok (Group) : Spinel
·
Kegunaan :
Sebagai bijih besi utama dan sebagai contoh mineral. Sifat
kemagnetannya dapat menunjukan lapisan batuan dan digunakan sebagai bentuk awal
dari kompas magnetik. Dalam batuan, sifat kemagnetannya tampak dominan
sehingga menjadikannya sebagai alat yang
penting di dalam
paleomagnetisme (sebuah ilmu yang penting
dalam
penemuan dan pemahaman teori tektonik
lempeng).
KARAKTERISTIK/SIFAT FISIK:
Warna : hitam keabu-abuan
Kilap : logam (metallic)
Transparansi : opak
Sistem kristal : isometrik; 4/m 2/m
Morfologi kristal : bentuk khasnya octahedron tetapi
kadang
rhombododecahedron
dan bentuk isometrik lainnya,
biasanya berbentuk masif sampai granular,
kristalin
sampai halus, serta
sesekali membentuk kembaran
(twinning)
Belahan : -
Pecahan : irregular/uneven, conchoidal
Kekerasan : 5,5 – 6,5
Berat jenis : 5,17 – 5,18 (rata-rata
untuk mineral logam)
Cerat : hitam
Karakteristik lain : sifat kemagnetan lebih kuat pada
mineral masif daripada
kristalnya, terdapat striasi
pada muka kristal (tetapi tidak
selalu terlihat)
Asosiasi mineral : talc, chlorite (schists),
pyrite, dan hematite
Lokasi ditemukan : meliputi Afrika Selatan; Jerman;
Rusia; California, daerah
Adirondack di New
York, Oregon, New Jersey,
Pennsylvania, North Carolina,
Virginia, New Mexico,
Utah, Colorado, USA; pantai
barat New Zealand; Kiruna,
Swedia; daerah Pilbara
di Australia bagian barat;
Norwegia; Italia; Swiss;
India; Meksiko; Cardero
Resources (sebuah
perusahaan eksplorasi) di Peru
Asal nama : dari nama lokasi ditemukannya yaitu “Magnesia”
di
Yunani
Lingkungan geologi : pada formasi besi lapisan sedimen, mineral
aksesoris yang
biasa terdapat pada
batuan beku dan metamorf, dapat
diproduksi secara
biogenik oleh organisme bervarietas
luas, butiran
kecilnya selalu hadir di setiap batuan beku
dan metamorf, dan
juga dapat diproduksi dari peridotite
dan dunite oleh
proses serpentinisasi